Pencarian

Minggu, 30 Desember 2018

Nasehat Untukmu Nak

Ustadz yang semoga allah selalu menjaga beliau pernah berkata dalam mukadimah kajian rutin setiap ahad pagi "adapun perkara yang mengherankan, tatkala seorang anak sedang sakit, sering kita dengar para orang tua berkata 'kalau saja rasa sakit ini bisa digantikan agar ummi atau abi saja yang merasakan sakitnya maka tak mengapa nak, agar engkau dapat riang dan bermain seperti sediakala'. Lalu apakah pernah kita dengar atau tanya pada diri kita sendiri, tatkala orang tua kita terbujur lemah karena sakit adakah terbetik di hati kita kalimat yang semisal ? 'aduhai seandainya sakit yang menimpamu  wahai abi/ummi dapat digantikan olehku saja' ".
________________________________
Dikisahkan, pada masa kekuasaan Al-Abbasiyyah ada seorang laki-laki mendatangi rumah seorang wanita, lalu ia mengetuk pintu dan memintanya melunasi utang. Perempuan itu menampakkan ketidakmampuannya untuk melunasi utang sehingga orang itu marah dan memukulnya lantas pergi. Kemudian dia datang sekali lagi menemui wanita tersebut. Akan tetapi, kali ini yang membukakan pintu adalah anak laki-laki dari wanita itu. Tamu itu menanyakan di mana ibunya. Anak tersebut menjawab, “Ibuku pergi ke pasar.” Laki-laki itu menyangka bahwa anak tersebut berdusta sehingga ia memukul anak itu dengan pukulan yang tidak begitu keras.

Tiba-tiba ibunya muncul dan melihat laki-laki itu memukul putranya maka ia menangis sejadi-jadinya. Laki-laki itu bertanya kepadanya, “Aku tidak memukulnya dengan keras, mengapa engkau menangis? Padahal kemarin aku memukulmu lebih keras, tetapi engkau tidak menangis.”

Sang ibu menjawab, “Kemarin engkau memukul kulitku, dan sekarang engkau memukul hatiku. ”

Jumat, 14 Desember 2018

Rindu

Masyaallah.. betapa besar jasa kedua orang tua kepada kita yang dengan tak lelah dan tak henti mengajarkan kita mengangkat kedua tangan untuk berdoa,  keduanya yang mengajarkan kita berulang-ulang dengan penuh kesabaran untuk mengucapkan doa dan pujian2 kepada allah, keduanya yang tak jenuh-jenuh mengajarkan dan mengingatkan kita untuk berdiri dan sujud kepada allah yang maha agung dan keduanya yang telah menuntun kita untuk membaca huruf demi huruf dari kitab al quran yang penuh berkah dan kemuliaan.

Semoga allah membalas semua kebaikan keduanya dengan pahala yang berlimpah.
Semoga allah mengampuni kedua orang tua kita dan memberikan mereka tempat yang layak di sisiNya.

Allah berfirman:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا  ۗ  اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
wa qodhoo robbuka allaa ta'buduuu illaaa iyyaahu wa bil-waalidaini ihsaanaa, immaa yablughonna 'indakal-kibaro ahaduhumaaa au kilaahumaa fa laa taqul lahumaaa uffiw wa laa tan-har-humaa wa qul lahumaa qoulang kariimaa

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا 
wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 23 - 24)

Selasa, 04 Desember 2018

Report Firewall

Logic Defense ini merupakan laporan Intrusion Prevention System yang saya buat menggunakan snort+CodeIgniter. Bulan ini sungguh sangat melelahkan. dah.


Sabtu, 10 November 2018

Bagian-1 Belajar Vue JS dengan Vuetify

Seri 1 Vue + Vuetify

Ditengah kesibukan di kampus akhirnya saya sempat2kan untuk belajar vue js.
Sebenarnya sebelum ini saya sudah pernah coba2 fitur vue menggunakan cdn, namun ya itu, tidak dicatat dan akhirnya lupa. (memang ilmu itu mesti di ikat dengan menulis :p)

Kali ini, biar lebih menarik dan semangat belajarnya, maka saya mencoba vue js dengan vuetify yang memiliki banyak komponen dengan tampilan waow (ntar saja penjelasannya terkait vuetify).

Setelah npm terinstall dengan baik, jangan lupa install juga vue-cli.
Eh ya, saya jelasin dulu npm itu apa sih ?
npm atau node package manager merupakan aplikasi untuk menginstall modul-modul javascript seperti jquery, chart, momentjs dan lain-lain (mirip2 composer untuk php). aplikasi npm dijalankan menggunakan command line dengan perintah.


Ø  npm install nama_library

Contohnya :
Ø  npm install jquery

Perintah diatas akan membuat folder dengan nama node_modules dan jquerynya akan diletakkan di folder tersebut.

Kalo npm belum ada, maka silahkan download nodejs di sini https://nodejs.org/dist/v10.13.0/node-v10.13.0-x64.msi , kalo pake windows ya mestinya nginstall nya tinggal klik lalu next next saja.

Setelah npm berjalan dengan baik, berikutnya kita akan menginstall vue-cli, vue-cli bisa di install pake npm atau yarn, contohnya saya menggunakan npm :

Ø  npm install @vue/cli -g

Lalu menginstall webpack untuk pemaketan atau membuat struktur folder dari vuetify :

Ø  vue init vuetifyjs/webpack my-project

Nanti akan ditanya nama project, enter-enter saja atau kalau saya seperti berikut :


Kalo prosesnya sudah selesai, masuk ke folder my-project lalu install library yang dibutuhkan oleh template webpack ini (optional).

Ø  cd my-project
Ø  npm run install
Perintah npm install akan melakukan pengecekkan ke file package.json dan akan menginstall semua library oleh template. Lalu jalankan dengan perintah run dev.

Ø  npm run dev


Kalo sudah selesai maka akan muncul seperti gambar dibawah, dan buka browser di port 8080.



Dan jreng... jadi deh layout menggunakan vuetify,


Vuetify menggunakan webpack memiliki struktur folder berikut :

Di folder src terdapat file dengan nama App.vue, di file inilah kode-kode layout dari vuetify diletakkan, coba saja tambahi sembarang kode html, ntar keliatan kok di tampilannya.

Lalu di src juga ada main.js, di file ini kita dapat mengatur komponen yang akan saya bahas di tulisan saya berikutnya.

Coba buka App.vue dan di bagian paling bawah dalam tag script,coba ganti dengan kode berikut :
export default {  data () {    return {      clipped: false,      drawer: true,      fixed: false,      items: [        {icon: 'dashboard',title: 'Home'},        {icon: 'bubble_chart',title: 'Inspire'}      ],      miniVariant: false,      right: true,      rightDrawer: false,      title: 'Vuetify.js'    }  },  name: 'App'}
Pada kode diatas, saya menambahkan items array dengan menu Home dan icon dashboard.
Jika sudah oke, silahkan gunakan perintah
> npm run build
perintah itu akan membuat folder namanya dist, copy file dist dan file index.html di folder utama, lalu gunakan.

Senin, 05 November 2018

SSL di Proxmox

Proxmox RapidSSL
pvecm updatecerts -f
cp certname.pem /etc/pve/local/pve-ssl.pem
cp private-key.key /etc/pve/local/pve-ssl.key
systemctl restart pveproxy
Restart pveproxy : services pveproxy restart

file .pem itu gabungan dari :
—–BEGIN CERTIFICATE—–
csr file
—–END CERTIFICATE—–
—–BEGIN CERTIFICATE—–
(Intermediate certificate)
—–END CERTIFICATE—–
—–BEGIN CERTIFICATE—–
(Root certificate)
—–END CERTIFICATE—–

Jumat, 02 November 2018

Engkau dan hartamu milik orang tuamu

Dalam ceramahnya ustadz yang semoga allah merahmati beliau bercerita :
Ada seorang pemuda datang kepada syaikh dan kemudian pemuda itu bertanya,
"Ya syaikh, aku ingin bertanya, ini tentang masalah keluarga, ibuku ini kan menumpang sama aku ?", belum selesai pemuda ini bertanya, Syaikh kemudian berkata "tolong diulangi lagi pertanyaanmu",
Pemuda itu kemudian mengulangi "begini syaikh, ibuku ini kan menumpang sama aku",
syaikh pun berkata lagi "tolong pertanyaanmu diulangi lagi",
Pemuda itu mengulangi lagi "begini ya syaikh, ibuku ini kan menumpang sama aku",
Syaikh masih memotong pertanyaan pemuda itu dengan berkata "tolong ulangai lagi pertanyaanmu",
Sang pemuda pun merasa bingung kemudian berkata "wahai syaikh tolong, dengarkan dulu aku bicara, biarkan aku menyelesaikan pertanyaanku",
Syaikh kemudian berkata :
"Bukan itu, pertanyaanmu itu salah, seharusnya yang engkau katakan bahwa aku yang menumpang sama ibuku", sang pemuda kemudian terdiam sejenak kemudian berkata "kalau begitu masalahku sudah selesai ya syaikh".
---------------------------------------------------------
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda "Engkau dan hartamu milik orang tuamu. Sesungguhnya anak-anakmu adalah sebaik-baik hasil usahamu. Makanlah dari hasil usaha anak-anakmu." (HR. Abu Daud)

Rabu, 17 Oktober 2018

Nasehat

Nasehat adalah kado istimewa yang kita berikan untuk saudara kita. Diantara bentuk mengistimewakannya adalah membungkusnya dengan sampul yang rapi. Dan sampul untuk membungkus nasehat itu adalah bersikap lemah lembut, serta kasih sayang terhadap orang yang kita nasehati. (Status Syaikh Abdulaziz Ath-Tharify -hafidzahullah)

Sabtu, 22 September 2018

Generate kembali sertifikat zimbra yang expire

Pas mau liat status zimbra tiba-tiba error begini :
root@mail:~# /etc/init.d/zimbra status
Unable to start TLS: SSL connect attempt failed error:14090086:SSL routines:ssl3_get_server_certificate:certificate verify failed when connecting to ldap master.
Cannot determine services - exiting
Ternyata ssl nya sudah expired, solusinya generate baru:
-----------------
1. Begin by generating a new Certificate Authority (CA).
This step is optional and not required everytime you renew the self signed certificate.
/opt/zimbra/bin/zmcertmgr createca -new
/opt/zimbra/bin/zmcertmgr deployca
2. Then generate a certificate signed by the CA that expires in 365 days with either wildcard or subject altnames.
/opt/zimbra/bin/zmcertmgr createcrt -new -days 365
3. Next, deploy the certificate.
/opt/zimbra/bin/zmcertmgr deploycrt self 
4. To finish, verify the certificate was deployed.
/opt/zimbra/bin/zmcertmgr viewdeployedcrt
5. Restart zmcontrol to take the changes in effect.
su - zimbra zmcontrol restart
Sumber : https://wiki.zimbra.com/wiki/Regenerate_Self-Signed_SSL_Certificate_-_Single-Server

Selasa, 18 September 2018

sublime portable context menu

buat file dengan nama OpenWithSublime.bat dan isi dengan kode berikut : 
@echo off
SET st3Path=D:\Program Portable\Sublime Text Build 3\sublime_text.exe

rem add it for all file types
@reg add "HKEY_CLASSES_ROOT\*\shell\Open with Sublime Text 3"         /t REG_SZ /v "" /d "Open with Sublime Text 3"   /f
@reg add "HKEY_CLASSES_ROOT\*\shell\Open with Sublime Text 3"         /t REG_EXPAND_SZ /v "Icon" /d "%st3Path%,0" /f
@reg add "HKEY_CLASSES_ROOT\*\shell\Open with Sublime Text 3\command" /t REG_SZ /v "" /d "%st3Path% \"%%1\"" /f

rem add it for folders
@reg add "HKEY_CLASSES_ROOT\Folder\shell\Open with Sublime Text 3"         /t REG_SZ /v "" /d "Open with Sublime Text 3"   /f
@reg add "HKEY_CLASSES_ROOT\Folder\shell\Open with Sublime Text 3"         /t REG_EXPAND_SZ /v "Icon" /d "%st3Path%,0" /f
@reg add "HKEY_CLASSES_ROOT\Folder\shell\Open with Sublime Text 3\command" /t REG_SZ /v "" /d "%st3Path% \"%%1\"" /f
pause
Untuk path nya silahkan disesuaikan kaena sublime sy ada di D.
simpan dan klik kana Run as Administrator

windows 10 add program search

paste disini : C:\ProgramData\Microsoft\Windows\Start Menu\Programs

Kamis, 06 September 2018

Sabtu, 28 Juli 2018

Laravel Custom message validation

Mengubah pesan pada validasi laravel 5.6 :
$messages = array(
    'email.required'=>'Email tidak boleh kosong',
    'email.email'=>'Format email tidak benar',
    'name.required'=>'Nama tidak boleh kosong'         
);
$validasi = $this->validate($request,[
    'name' => 'required|unique:users',
    'email' => 'required|email|unique:users'
],$messages);

Sabtu, 26 Mei 2018

Cobaan Bagi Nabi Adam dan Istrinya

Masyaallah.. Baru kebayang bagaimana besarnya cobaan terhadap nabi adam alaihissalam, beliau tinggal di surga bersama istrinya dengan segala kenikmatan di surga tersebut, lalu beliau harus turun ke bumi, sendirian, terpisah dari istrinya,  kehilangan istri yang sebelumnya bersama beliau. Subhanallah, tidak ada seorang manusiapun pun di muka bumi ini kecuali beliau dan istrinya yang waktu itu entah dimana. Bagaimana sedih, sepi dan gelisahnya hati beliau dan sang istri hingga akhirnya allah mempertemukan mereka berdua. Semoga Keselamatan atas mereka.

Kamis, 17 Mei 2018

Marhaban ya ramadhan 1439

Marhaban ya Ramadhan 1439 H
Semoga Puasa tahun ini lebih baik dan lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Senin, 14 Mei 2018

Otak atik OJS 3

Sejujurnya saya malas sekali mengubah-ubah kode OJS, karena miskin dokumentasi, pake smarty pula dan struktur foldernya bolak balik antara di templates dan lib. tapi ya sudahlah.
--------------------------------------------------

Untuk mengubah menu di halaman utama OJS 3 dengan template bootstrap, ini foldernya
\plugins\themes\bootstrap3\templates\frontend\components\

ini folder tempat mengubah header ojs 3 dibagian journal \templates\frontend\components\

Sabtu, 28 April 2018

SETELAH MENIKAH SATU BULAN DUA MALAM, TIBALAH KEJUTAN ITU!

SETELAH MENIKAH SATU BULAN DUA MALAM, TIBALAH KEJUTAN ITU!
Kisah ini dipostingkan oleh kakak kelas saya yang sedang fokus studinya di UIM, Universitas Islam Madinah. Fawzan Hizbulloh,alhafidz. Semoga Allah memberkahi setiap langkahnya.
Percakapan antara dua sahabat:
Dia berkata: “Setelah kami menikah satu bulan dua malam, aku mengalami hal yang sangat mengejutkan ….
Aku masuk menemuinya malam ini …
setelah kami menikah satu bulan dua malam ….
aku mendapatinya ….”
Akupun berkata: “Tenangkan dirimu. Bagaimana engkau memilihnya? Apakah sebelumnya engkau telah mengetahui agamanya?”
Dia menjawab: “Aku tidak mengenalnya sedikitpun. Hanya saja saudara-saudaraku merekomendasikannya untukku.
Dia berasal dari kota yang jauh dariku.
Namanya Aisyah. Nama yang langsung membuatku tertarik ketika mereka menyebutnya untukku.
Ketika aku pergi melamarnya, ketika itu sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Aku telah shalat istikharah.
Akupun musafir ke negerinya yang jauh. Aku menahan berat safar di kala puasa.
Aku ketuk pintu rumahnya, keluarlah kakaknya yang telah janjian denganku sebelumnya.
Dia menyambutku dan akupun masuk.
Waktu itu sebelum magrib kurang sedikit, ternyata ayahnya tidak ada di rumah. Mereka bilang ia sedang i’tikaf di masjid.
Subhanallah, ini sesuatu yang baik!
Kami shalat isya’ dan tarawih bersamanya.
Kemudian kakaknya memperkenalkan aku kepadanya: “Ini fulan, yang ingin melamar Aisyah.”
Ayahnyapun menyambutku.
Aku ingin memulai pembicaraan secara rinci namun ayahnya mendahuluiku berkata: “Saat ini, aku tidak bisa berbicara lebih jauh tentang masalah ini.”
“Kenapa?”
Jawabnya: “Waktu tidak mengizinkan.”
“Maksudnya?”
“Aku sedang i’tikaf. Malam-malam ini hanya untuk dzikir, ibadah dan membaca Al-Qur’an.”
Aku katakan: “Kalau begitu izinkan aku melihatnya.”
Dia menjawab: “Itu hakmu dan itu adalah sunnah.”
Lalu dia memintaku agar jangan lagi menyia-nyiakan semenitpun dari waktunya. Lalu dia tersenyum dan beranjak menuju salah satu sisi masjid.
Aku kembali lagi ke rumah mereka.
Di jalan, dengan malu-malu aku bertanya kepada kakaknya: “A..apa..kah ukh..ti Aisyah banyak menghafal Al-Qur’an?”
Dia menjawabku dengan penuh perhatian: “Menghafal itu tidak penting, yang penting adalah mengamalkan Islam.”
Aku tidak tahu, apakah aku harus bertambah bahagia ataukah bertambah heran.
“Aisyah, keluarlah.”
Aku menghadap ke arah kamar … ternyata dia tidak menundukkan pandangannya … namun aku berpura-pura menundukkan pandanganku.
Kakaknya pun langsung menegurku: “Ini bukan tempatnya menundukkan pandangan.”
Kembali aku tak tahu harus bagaimana: bahagia atau bertambah heran.
Tanda tanya dan keheranan tak membuatku lupa memandangnya dengan dalam.
Terus terang dia cantik.
Aku bertanya padanya: “Ukhti, berapakah engkau hafal dari Al-Qur’an?”
Dia menjawab: “Juz ‘Amma.” Kemudian dia pamit dan pergi.
Aku berkata pada kakaknya dengan menahan rasa kesal: “Kenapa dia tidak duduk bersama kita?”
“Agama hanya membolehkanmu untuk melihat” jawabnya.
Dia tidak membiarkanku untuk berfikir, dia langsung berkata padaku: “Jika engkau sudah setuju, tolong jangan sia-siakan waktu kami.”
“Kita belum menyepakati apapun, aku belum mendatangkan keluargaku. Kita juga belum melewati waktu yang cukup untuk berkenalan.”
Dia berkata sambil menundukkan kepalanya: “Tuan, mari kita sepakat dan datangkan keluargamu. Apa yang engkau maksud dengan waktu yang cukup? Apakah engkau datang kesini tanpa ada kepastian dari kami?”
Dia berkata lagi: “Kami tidak ingin engkau susah payah menyiapkan sebuah rumah, kesederhanaan yang perlu. Adapun masalah mahar, engkau tahu bahwa mahar yang sedikit lebih berkah. Cukup datangkan keluargamu sekali, kemudian berikutnya pernikahan. Dengan demikian kami menghemat pengeluaranmu.”
Kakanya yang lain memotong pembicaraan dan berkata: “Mari kita tidur biar kita bisa bangun sebelum subuh untuk tahajjud.”
Aku berkata sambil tersenyum tanpa sebab: “Kalian memiliki televisi kan?”
Dia berkata padaku sambil bercanda: “Jangan keras-keras, biar tidak didengar oleh calonmu.”
Sungguh pemandangan taat beragama yang sempurna.
Tapi, kenapakah tidak bicara tentang segala sesuatunya dengan rinci?
Kenapa semuanya dipercepat?
Mungkin karena tidak mau menyusahkan aku ……
* * *
Akupun datang bersama keluargaku … kecuali ayahku, dia menolak ikut dengan keras, katanya: “Putri-putri pamanmu lebih pantas untukmu.”
Lalu dia berkata sambil menutup pembicaraan: “Pergilah untuk wanita yang maharnya sedikit dan biayanya tidak banyak. Ajaklah ibumu.”
Akupun pergi bersama ibuku dan ibuku membuat Aisyah kagum.
Aku bertanya kepada ibuku: “Apakah Aisyah ada menyinggung tentang hafalan Al-Qur’annya?”
Ibuku menjawab: “Tidak, demi Allah … Cuma aku mendengarnya berkata kepada adik perempuannya: “Malam ini insya Allah aku menyimakmu mengulang ayat-ayat yang mirip dalam surat Al-Ma’idah.”
Bumi ini terasa berputar … dia bilang padaku dia hafal juz Amma. Apa dia hanya berpura-pura di depan ibuku? Atau dia lupa ucapannya padaku?
Aku putuskan untuk mengirim sms ke kakaknya untuk memberikanku jawaban atas segala kebingunganku selama ini, terlebih mereka menolak kami datang untuk kedua kalinya dengan alasan tidak ada tuntutan untuk itu.
Ayahnya berkata kepadaku dengan ringkas: “Anakku, kami ingin ada seorang lelaki yang melindungi putri kami. Kami tidak ingin menekanmu dengan materi dalam hal apapun. Kami juga tidak senang orang sering keluar masuk rumah kami, siapapun itu. Segeralah menikah. Datanglah dan tidak usah memikirkan biaya. Aku telah putuskan untuk mengeluarkan sendiri biaya persiapan Aisyah agar tidak memberatkanmu. Anggaplah itu hadiah dariku.”
Aku berfikir untuk mengulang istikharah … dan akupun melakukannya.
Aku bertanya pada ibuku: “Bagaimana pendapat ibu tentang mempercepat proses pernikahan seperti permintaan mereka?”
Ibuku menjawab: “Tanyalah ayahmu.”
Ayahku berkata: “Anakku, kita sekarang ini hidup di zaman yang penuh dengan keanehan. Sepertinya engkau harus menyegerakannya agar segala keanehan itu lengkap.”
Aku berkata: “Apanya yang aneh? Bukankah kebajikan yang paling baik adalah yang paling segera?”
Ayahku tertawa mengejek: “Kebajikan … yakni keburukan yang nyata.”
Aku berkata: “Tapi kami hanya mengetahui kebaikan dari mereka. Apa tidak cukup ketika ayahnya menawarkan segala sesuatu yang telah kusampaikan kepada ayah?”
Ayahku menjawab dengan penuh kepercayaan diri: “Hal seperti ini tidak dilakukan oleh ayah pengantin wanita melainkan jika ada sesuatu di balik semua itu.”
Aku berkata: “Kenapa hal seperti itu tidak bisa menjadi kebaikan?”
Ayahku menjawab dengan tegas: “Zaman para nabi telah lewat.”
Air mataku meleleh … kebingungan dan kegelisahan merayapiku … apa sebenarnya ini …
Semua keshalihan yang aku lihat …
Akhlak yang aku baca dalam kitab-kitab …
Namun, ini keshalihan yang asing yang tidak biasa kami temui … seakan semuanya berlebihan.
Ayahku yakin ada sesuatu di balik keanehan ini.
Namun aku yakin dengan Aisyah … selama ayahku tidak menentang dengan keras, ini pertanda aku bisa melanjutkan proses.
Namun, ini butuh istikharah lagi …
* * *
Pada malam pengantin, aku masuk menemuinya …
Setelah perjalanan yang melelahkan bersama …
Aku mengucapkan salam … lalu ia membalasnya sambil tersenyum …
Sungguh dia mampu menyihir … dia ceria bersama bekas-bekas perjalanan yang melelahkan …
Kuletakkan telapak tanganku di ubun-ubunnya:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فَطَرْتَهَا عَلَيْهِ . . .
Aku mendengarnya berkata:
جَبَلْتَ …
Seakan dia mengoreksi bacaanku … akupun meralat kesalahanku … lalu aku menyempurnakan doa nabawi tersebut agar aku menerapkan sunnah dengan sempurna.
Kuturunkan tanganku …
Setelah doa tersebut, kalimat pertama yang meluncur dariku adalah sebuah pertanyaan lucu …
“Berapa engkau hafal dari Al-Qur’an?”
“Semuanya, Alhamdulillah” jawabnya.
Akupun berkata dengan nada protes seolah aku mencelanya: “Bukankah dulu engkau bilang engkau hafal juz Amma?”
Dia menjawab: “Aku hanya menyindir dan aku tidak bohong. Hari itu adalah hari lamaran, aku tidak tertarik untuk menghiasi diriku di hadapanmu.”
Aku gemetar dan dia memegang tanganku lalu berkata: “Malam ini bukan malam untuk menyalahkan dan mencela … mari
وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ …
* * *
Sebulan berlalu …
Kami tidur setiap malamnya setelah isya’ atau kami bergadang beberapa waktu …
Kami tidur hingga dekat waktu subuh …
Jarak antara kami bangun tidur dengan waktu subuh hanya seukuran waktu wudhu’.
Selama itu tidak pernah dia shalat malam ataupun puasa sunnah … tidak pula shalat sunnah …
Kesibukannya hanya berhias, mempercantik diri, memakai wewangian …
Tidak pernah sekalipun dia membangunkanku untuk shalat malam …
Tidak pernah sekalipun dia mengusulkan agar aku menjenguk ayahku atau saudari-saudariku atau kerabat-kerabatku …
Hingga tiba malam itu …
* * *
Aku telah melewati cuti yang diberikan dan aku harus pulang …
Lalu aku dikejutkan oleh sebuah tugas yang mengharuskanku musafir selama dua hari …
Dan aku harus patuh …
Aku beritahu dia tentang kepergianku …
Namun aku bilang padanya bahwa bisa jadi aku pergi tiga hari, agar jika aku terlambat dia tidak gelisah. Namun ternyata tugasku selesai tepat waktu dan tidak butuh waktu tambahan.
Aku pulang dan sampai di rumahku sekitar satu jam setelah isya’.
Aku mengetuk pintu dengan lembut, namun tidak ada orang …
Aku berkata dalam hati: “Mungkin dia tidur.” Aku tidak ingin membuatnya terbangun.
Aku memasukkan kunci ke lubangnya dengan pelan …
Lalu memutarnya dengan hati-hati …
Aku membuka pintu dan masuk …
Aku membaca bismillah dan mengucapkan salam dengan lirih tanpa bisa didengar orang lain …
Aku tutup pintu dengan tenang …
Lalu aku segera menuju kamar tidurku …
Ketika aku berjalan mendekati kamar tidur aku mendengar suara nafasnya yang seolah tengah menghembuskan nafas-nafas terakhir … siselingi tangisan dan isakan …
Apa yang sedang terjadi?!
Aku mendekati pintu kamar … ternyata tidak tertutup rapat …
Aku memutar gagang pintu …
Ketika aku masuk aku menyaksikan sesuatu yang tidak aku sangka-sangka … pemandangan yang tidak terlintas dalam benakku …
Aisyah … istriku … tengah sujud menghadap pintu …
Bersimpuh di hadapan Allah …
Menangis di hadapan-Nya …
Menangis dan terisak …
Berdoa dan terguncang …
Dia terus sujud … lama …
Kemudian dia bangkit … pintu di arah kiblat … dia menyadari keberadaanku .. lalu dia sujud kembali namun tidak memanjangkannya … lalu dia duduk dan salam …
Dia segera menujuku, menyambutku, sedang aku tak kuasa menahan tangisku …
Betapa aku anggap kerdil diriku di hadapan wanita yang menangis dalam sujudnya yang tengah mendekatiku ini …
Dia letakkan tangannya yang lembut di dadaku … lalu kami duduk bersama … seolah aku terlahir kembali …
Suaranya yang lembut menyadarkanku: “Kemana saja engkau pergi?”
“Aku pergi demimu … aku pergi menujumu … namun sungguh aku takkan pernah pergi darimu.”
Kupandangi ia … wajah yang menyihir dan bersinar …
“Aisyah, semoga Allah memberkahimu … akhlak yang aku saksikan malam ini tidak pernah aku saksikan selama sebulan ini. Hingga berbagai prasangka muncul di benakku.”
“Akhlak yang mana?”
“Shalat malammu … tangisanmu … dan …”
Dia memotongku: “Suamiku tercinta, apakah engkau menungguku shalat malam di malam-malam pengantin kita? Sesungguhnya puncak ibadahku kepada Allah pada masa yang telah lewat ini adalah aku mendekatkan diri kepadamu, aku berhias untukmu, aku mempercantik diri untukmu … agar engkau tidak melihat bagian diriku melainkan engkau menyukaiku karenanya. Inilah ibadah paling utama yang bisa dilakukan oleh seorang istri di masa awal pernikahannya.”
“Tapi … tapi, engkau tidak pernah menyuruhku untuk ziarah atau silatur rahim selama ini.”
Dia tersenyum: “Bagaimana aku bisa menganjurkanmu untuk itu sedangkan syaitan mengalir bersama aliran darah dalam tubuh manusia …
aku tak mau syaitan menggodamu dan mengatakan bahwa aku hanya ingin jauh darimu meski hanya sesaat.
Namun ketika engkau ziarah dan berbuat baik pada kerabatmu aku merasa bahagia dalam hati dengan perbuatanmu. Namun aku tidak menampakkannya.
Ketika engkau musafir aku menyadari bahwa kehidupan biasa telah dimulai. Maka akupun kembali menjalani hidupku seperti biasa seperti ketika aku belum menikah.
Dan mulai sekarang … bersiap-siaplah untuk bangun shalat malam …” (sambil dia tertawa penuh kasih).
Jika tidak … aku akan menyiram wajahmu yang tampan dengan air dalam gelas ini.”
Dia menarik nafas dalam-dalam …
Lalu melanjutkan ucapannya: “Tapi aku punya kritikan atasmu …”
“Apa itu?” kataku.
“Ketika engkau musafir dan setelah itu kembali dengan selamat … usahakan menemui kami di siang hari, bukan di malam hari.”
“Kenapa?”
Dia berkata: “Inilah adab nabawi bagi orang yang musafir.
Bukankah Nabi g bersabda:
إِذَا رَجَعَ أَحَدُكُمْ مِنْ سَفَرِهِ فَلاَ يَطْرُقْ أَهْلَهُ لَيْلاً حَتَّى تَمْتَشِطَ الشَّعِثَةُ وَتَسْتَحِدَّ الْمُغِيْبَةُ
“Jika salah seorang dari kalian pulang dari safarnya, maka janganlah dia menemui istrinya pada malam hari, agar dia bisa berhias terlebih dahulu.”
Aku berkata – dan sungguh hadits itu telah membuatku malu – : “Wanita yang rambutnya kusut dan wanita yang ditinggal pergi suaminya?”
Dia menjawab: “Ya. Yaitu wanita yang tidak memperhatikan penampilan dirinya pada waktu suaminya pergi. Inilah yang harus dilakukan oleh seorang istri yang shalihah dan amanah. Dia hanya berhias untuk suaminya. Ketika suaminya pergi dia tidak berhias sama sekali karena tidak ada faktor pendorongnya. Seandainya suami pulang siang, tentu dia punya waktu untuk berhias.”
Aku menghela nafas … aku berkata dalam hati: Kini engkau lebih berkesan bagiku dari segala yang indah … aku merasa telah memiliki harta paling berharga … ya … sebaik-baik perhiasan dunia … inilah buah dari sebuah keluarga yang lebih memilih untuk istiqamah meskipun dianggap aneh oleh orang-orang …
* * *
Sahabatku berkata padaku: “Sejak hari itu … sejak 20 tahun yang lalu … aku sangat bahagia … aku berada dalam kebaikan yang banyak … keturunan yang baik, dimana ibu mereka mendidik mereka dengan baik untuk taat dan ikhlas …”
Aku memotongnya dengan berkata:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنِ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
* * *
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا وَجَمِيْعَ شَبَابِ الْمُسْلِمِيْنَ الزَّوْجَاتِ الصَّالِحَاتِ وَارْزُقْ اَللَّهُمَّ جَمِيْعَ بَنَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ اْلأَزْوَاجَ الصَّالِحِيْنَ
Diterjemahkan secara bebas dari:http://www.kulalsalafiyeen.com
artikel dengan judul:
بعد زواجهما بشهر واحد وليلتين اثنتين كانت المفاجأة
Semoga bermanfaat....
(Kiriman dari seorang teman via WA, Semoga Allah memberikan keberkahan padanya dan istrinya, 28/09/2016)

Sabtu, 21 April 2018

Laravel membuat controller di folder admin

Laravel, Cara membuat controller di dalam folder.
Adakalanya kita ingin agar struktur file Controller lebih rapi, misalnya semua controller yang mengurus route halaman admin akan di simpan di folder folder-project\app\Http\Controllers\admin\
dan controller untuk mengurusi frontend di folder folder-project\app\Http\Controllers\front\

maka di php artisan, cukup tambahkan folder \namaFolder Controller
E:\xampp7\htdocs\akademik> php artisan make:controller admin\RegistrasiController

dan untuk memanggilnya di route,
Route::get('registrasi', 'admin\RegistrasiController@index');

Selasa, 17 April 2018

Akhirnya saya belajar laravel

Akhirnya saya belajar laravel juga :D

Laravel Eloquent Assesor

Ada kondisi dimana kita ingin menampilkan data berbeda dengan data yang ditabel, misalnya, di tabel menyimpan jurusan_nama SI sedangkan kita ingin menampilkan SI sebagai sistem informasi, maka di model Jurusan.php , buat fungsi/method getter atau accessor dengan format, diawali get kemudian kolom dibuat camel case JurusanNama dan diakhiri dengan Attribute dan terdapat parameter dengan nama yang sesuai nama kolom.
Contoh untuk kolom jurusan_nama :

  public function getJurusanNamaAttribute($jurusan_nama)
    {
     if($jurusan_nama == "SI")
     {
      return "Sistem Informasi";
     }
     else if($jurusan_nama == "TI")
     {
      return "Teknik Informatika";
     }
     else if($jurusan_nama == "SK")
     {
      return "Sistem Komputer";
     }
    }
Contoh lain, misalnya untuk kolom jenis_kelamin. berarti kita membuat fungsi assesor seperti ini :

    public function getJenisKelaminAttribute($jenis_kelamin)
 {
  if($jenis_kelamin == "P")
  {
   return "Pria";
  }
  else if($jenis_kelamin == "W") 
  {
   return "Wanita";
  }
  else
  {
   return "";
  }
 }

Laravel Proteksi Route

Laravel proteksi route dengan middleware.

Route::prefix('admin')->middleware('auth')->group(function (){
 Route::get('/mahasiswa', 'MahasiswaController@index');
 Route::get('/mahasiswa/tambah/', 'MahasiswaController@tambah');
 Route::post('/mahasiswa/simpan/', 'MahasiswaController@simpan');
 Route::get('/mahasiswa/ubah/{id}', 'MahasiswaController@ubah');
 Route::put('/mahasiswa/simpanubah/{id}', 'MahasiswaController@simpanubah'); 
 Route::delete('/mahasiswa/hapus/{id}', 'MahasiswaController@hapus'); 
 Route::get('/mahasiswa/hapusmudah/{id}', 'MahasiswaController@hapus'); 
});