Suatu hari, Budi ke pasar. Matanya tertuju pada buah jeruk yang kelihatan segar. Di hari yang panas itu, dia ingin sekali makan buah jeruk. Seperti halnya orang lain yang ingin membeli jeruk, buah itu dipegang, dikupas, lalu dicoba rasanya.
Dasar Budi, karena tidak benar-benar ingin membeli jeruk, pada penjualnya dia bilang rasanya kecut. Dia tinggalkan penjual jeruk itu. Karena masih ingin merasakan segarnya jeruk, ia beralih ke penjual lain. Seperti yang pertama, dia pegang jeruknya, dikupas, dan dicoba. Manis. Segar. Tapi.., Budi bilang harganya kemahalan.
Begitulah pembeli jeruk. Ada saja alasan untuk tidak jadi membeli setelah mencoba rasanya.
Di zaman sekarang, banyak wanita yang seperti jeruk. Tidak keberatan dipegang-pegang dan dijamah seluruh tubuhnya. Tidak hanya itu, bahkan sampai dikupas dan dicoba rasanya. Tapi malang, calon pembelinya tidak benar-benar ingin membeli jeruk. Alasannya..
Dan sayangnya, semakin banyak saja jeruk yang menjual diri. Semakin banyak pembeli jeruk seperti Budi. Dan semakin banyak pula pasar jeruk, dalam beraneka bentuk. Dari pasar "PACARAN" sampai pasar "LOKALISASI".
Jangan mau diperlakukan seperti jeruk. Dan jangan sampai jadi Budi yang sebenarnya tidak ingin membeli jeruk.
Sayang sekali, karena perempuan itu sangat di hormati oleh islam.
Sebagaimana Baginda Rasul bersabda dalam beberapa hadist:
"Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh".
"Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu".
"Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits riwayat ath-Thabrani dalam Shahihul-Jami’ hadits no. 4921)".
"Seandainya salah seorang wanita penghuni Jannah mendatangi penduduk bumi, niscaya ia akan memenuhinya dengan wewangian. Tutup kepala wanita itu lebih baik daripada dunia dan seisinya”. (HR. Bukhari, hadits no. 2796)".
"Tidaklah orang yang memuliakan wanita kecuali orang yang mulia; dan tidaklah yang menghinakannya kecuali orang yang hina".
Url asli sebelum ditambahkan:
http://himawanz.multiply.com/journal/item/4/Seperti_Membeli_Jeruk
:-t mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, & lokasi kejadian.. mari kita ambil hikmah dari cerita di atas... =))
BalasHapusnice boss.... thanks dah ngingatin ane tentang keberadaan si Budi ini... :)
Makasih kak sudah mengingatkan.....:)
BalasHapusSedih bacanya....
ini Hanya Dakhwah semata.. bila ada kesamaan tempat, nama ataupun kejadian, itu hanyalah kebetulan belaka.. (Nyambung Komen Om areef )
BalasHapusNice Inpo Wak...!!! Si budi? banyak Tapi, lebih banyak juga jeruk..!!
semua tergantung kita. mau jadi yang mana??