Artifical Inteligent (By : Steven Spielbrieg)
Artifical Inteligent (AI) adalah sebuah film yang menceritakan tentang Robot yang memiliki perasaan mencintai. Film AI merupakan suatu gambaran tentang kemajuan ilmu pengetahuan khusunya di bidang Kecerdasan buatan.Dituliskan dalam film tersebut, “ di karena pengaruh dari iklim dunia yang tidak menentu dan krisis yang melanda hampir di setiap negara yang ada di bumi ini maka setiap negara mencari solusi, antara lain pengurangan jumlah penduduk atau menekan angka kelahiran. Robot adalah salah satu solusi yang dipilih, dengan Robot yang tidak tua, tidak sakit, tidak perlu makan dan minum dan tidak banyak tingkah maka dapat mengehemat pengeluaran dari segala aspek.
Dalam AI menyebutkan bahwa manusia dapat menciptakan suatu alat atau robot yang bisa memiliki kemampuan untuk mengejar impian dengan cara apapun.
Emosi, hasrat dan cinta adalah hal-hal yang tidak pernah dimiliki oleh robot. karena robot dibuat berdasarkan program maka segala emosi, hasrat dan cinta yang dilakukan oleh robot bekerja berdasarkan program yang dibuat tersebut.
Tanpa kecerdasan buatan, robot tidak dapat berbuat apapun selain apa yang sudah diperintahkan dan di program kan kepadanya, dan jika ada hal yang terjadi diluar program maka robot akan menganggapnya salah atau di luar logikanya.
Robot dapat merasakan panas, dingin dan perasaan lainnya karena semua perasaan tersebut memang sudah tertanam didalam memorinya dan begitu pula respon ketika merasakan perasaan tersebut.
David, dalam film AI adalah contoh robot yang memiliki kemampuan atau kecerdasan buatan, dengan segala cara tanpa di perintah David terus mengejar impiannya yaitu menjadi manusia sejati. Untuk bisa menjadi manusia sejati David harus bertemu peri biru seperti dongeng Pinokio yang telah tertanam dalam memorinya . Semua itu dilakukannya agar ibunya dapat menerima dia kembali.
David adalah contoh robot yang memiliki cinta, dan mencintai manusia. Dan ada satu pertanyaan menarik dalam film tersebut yaitu :
Apabila Robot diciptakan untuk mencintai manusia maka adakah manusia yang bisa membalas cinta Robot tersebut ?
Lalu profesor menjawab “ Bukankah Tuhan menciptakan adam untuk mencintai NYA “?
Walaupun saya kurang setuju dengan jawaban profesor diatas, saya tambahkan sedikit pertanyaannya , Adakah manusia yang bisa menerima (hanya menerima bukan membalas) Cinta Robot tersebut ??
Dan terjawablah dalam film tersebut bahwa ada manusia-manusia yang bisa membalas bahkan menerima cinta dari robot walaupun kecintaan tersebut tidak sepenuhnya seperti kecintaan seorang ibu kepada anaknya.
Dan menurut saya Robot seperti David adalah suatu langkah awal dari kemajuan ilmu pengetahuan khususnya kecerdasan buatan yaitu ketika sebuah mesin atau robot bertindak tanpa di perintah, mesin tersebut bertindak sendiri, hingga impiannya terpenuhi, walaupun cerita tentang impian itu sendiri memang sudah ditanamkan kedalam memorinya namun cara untuk mengejar impian tersebut lah yang tidak tertanam di memori robot tersebut. Dan itulah menjadikan David dalam film AI istimewa, dia melakukan perjalanan dengan berbagai cara untuk menemukan peri biru yang bisa mengabulkan keinginannya untuk bisa menjadi manusia sejati.
Ketika ilmu tentang robot dan kecerdasan buatan semakin maju, menurut saya yang paling di khawatirkan adalah peran manusia itu sendiri.
Dalam film tersebut digambarkan bahwa ada sebagian manusia belum siap menerima tekhnologi tersebut. Manusia terlalu takut semua perannya di kehidupan ini tergantikan dengan adanya robot.
Menurut saya, ketika manusia sudah mampu membuat sebuah mesin/robot seperti David maka itulah yang menjadi titik awal hancurnya peradaban manusia itu sendiri. Karena, sebagian manusia yang tidak bisa menerima hal tersebut akan memberikan reaksi negatif, atau lebih parahnya dapat menimbulkan perpecahan di kalangan manusia itu sendiri sebagaimana yang dicontohkan dalam Film AI.
Satu Robot yang memiliki kecerdasan seperti David adalah juga satu langkah awal untuk munculnya robot-robot lain dengan kecerdasan yang lebih cerdas hingga kecerdasan pembuatnya sendiri terlampaui, hingga suatu robot memiliki naluri, hasrat dan keinginan untuk mendominasi di dunia ini. Hal ini bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, karena peran robot yang ingin mendominasi kehidupan ini banyak di contohkan dalam beberapa film tentang AI seperti pada film The MATRIX, IROBOT dll.
Suatu contoh yang nyata yaitu pada diri manusia itu sendiri. Seharusnya manusia tidak bisa melawan kehendak pencipta nya yaitu Tuhan. Dan dalam kenyataanya, manusia banyak yang tidak mengerjakan perintah Tuhan, membangkang atau bahkan melawan dan yang lebih parah, ada sebagian manusia yang malah ingin menjadi Tuhan. Menurut saya hal ini terjadi karena manusia diberikan oleh Tuhan Kecerdasan berpikir, hasrat, naluri dan keinginan. Dan dikarenakan Tuhan adalah Maha Segala-galanya maka manusia tidak dapat berbuat apa-apa jika Tuhan berkehendak.
Pada Robot, manusia sebagai pencipta robot tersebut tidaklah dapat menguasai segala-galanya sebagaimana Tuhan menguasai jiwa manusia. Jadi, ketika robot memiliki kecerdasan berpikir, naluri dan keinginan untuk mendominasi, maka yang dapat diperbuat manusia hanyalah melawan. Dan perlawanan manusia itu sendiri tentulah ada batasnya, ketika sebuah robot menembak manusia, maka manusia akan mati dan berkuranglah 1 di barisan pasukannya tapi ketika manusia menembak sebuah robot maka robot itu tidak mati namun hanya rusak, dan kerusakan itu dapat diperbaiki oleh robot lainnya.
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa dapat diciptakanlah sebuat robot yang canggih, yang memiliki kecerdasan hampir sama seperti manusia namun dengan suatu titik lemah agar ketika robot tersebut membangkang maka manusia dapat dengan mudah mengendalikannya. TIDAK !!! Hal itu tidak akan dilakukan oleh manusia. karena menurut saya, ketika ilmu pengetahuan semakin canggih, manusia akan terus berusaha menciptakan sesuatu yang menurut penciptanya sendiri tidak ada kelemahan apapun lagi pada ciptaannya. Hal ini terbukti pada teknologi Senjata-senjata yang telah dibuat manusia. Manusia itu sendiri tidak pernah perduli bahwa senjata-senjata yang diciptakannya akan mengakibatkan kematian, sementara manusia sudah tahu bahwa kematian tidak akan pernah ada obatnya. Lagi pula dengan kecerdasan yang dimiliki oleh robot, tentulah robot itu akan terus berusaha menyempurnakan kekurangannya.
Mungkinkah manusia bisa menciptakan Robot seperti David seperti dalam film AI atau bahkan yang lebih canggih lagi dari Robot di Film AI tersebut?
Menurut saya sendiri, bukanlah suatu hal yang mustahil untuk membuat membuat Robot seperti David atau yang lebih canggih lagi namun sebelum menjawab pertanyaan itu ada satu pertanyaan lagi yang menurut saya lebih tepat untuk kita semua,
SUDAH SIAPKAH KITA UNTUK TEKNOLOGI TERSEBUT ???
Abdul Rahim (8020070233)
Thank's...
BalasHapus