Pencarian

Kamis, 30 Maret 2017

ZINDIQ

ZINDIQ
Seorang ulama besar Al Qodhi Ismail bin Ishaq Al Azdi, suatu hari menemui Khalifah Al Mu'tadhid.
Al Mu'tadhid menyerahkan kepadanya sebuah buku.
Setelah dibuka oleh Al Qodhi Ismail, ternyata isinya adalah kumpulan fatwa-fatwa yg paling ringan dari para ulama.
Jika dalam sebuah pernasalahan fikih ada perbedaan pendapat ulama, dituliskan yg paling ringan dan mudah dari semua pendapat itu.
Al Qodhi Ismail berkata: "Penulis buku ini seorang zindiq" (orang sesat, jahat dan menyembunyikan kekafiran).
Al Mu'tadhid: "Bukankah hadits-haditsnya shohih?"
Al Qodhi Ismail menjawab: "Hadits-hadits itu tetap di posisinya.
Tapi, ulama yg membolehkan hal yg memabukkan tidak membolehkan nikah mut'ah. Yang membolehkan nikah mut'ah tidak membolehkan hal yg memabukkan. Dan tidak ada seorang ahli ilmu pun kecuali punya kekhilafan. Siapa yg mengumpulkan kekhilafan ulama dan mengambilnya, hilanglah agamanya!"
Al Mu'tadhid kemudian membakar buku itu...
(Islam memang mudah. Kita bersyukur atas hal itu.
Tapi kita tidak boleh mencari-cari keringanan dari fatwa para ulama. Karena tak ada yg selamat dari khilaf.
Ilmuilah!!
Al Qodhi ingin menyampaikan kepada kita semua, hukum itu ada para ahli istinbath untuk menyimpulkannya. Tak sekadar menemui ayat atau hadits shohih...
Dan...
Andai pemimpin muslim hari ini dikawal ulama, maka mereka akan membakar semua bisikan kaum zindiq)

Ustadz Budi Ashari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar