Pencarian

Jumat, 31 Mei 2019

Amalan mendapatkan keturunan part 1

Pernah dalam sesi tanya jawab, ustadz yang semoga allah selalu menjaga beliau ditanya " Ustadz, kami sudah menikah sekian' tahun namun allah belum memberikan kami anak, amalan apa yang bisa kami lakukan ustadz?"
Kemudian diantara jawaban ustadz beliau membacakan ayat berikut :
Allah SWT berfirman:

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖ وَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗ ۗ اِنَّهُمْ كَا نُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِيْ الْخَيْـرٰتِ وَ يَدْعُوْنَـنَا رَغَبًا وَّرَهَبًا ۗ وَكَا نُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ

"Maka Kami kabulkan (doa)nya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 90)

Kemudian ustadz menjelaskan setidaknya dari ayat diatas, ada 3 amalan yang allah subhanahu wata'la sebutkan pada nabi zakariya alaihi salam dan istrinya yang kemudian allah subhanahu wata'la mengabulkan doa beliau, padahal dalam pandangan manusia mustahil istrinya yang tua dan mandul dapat mengandung anak, yaitu :
1. Nabi zakariya alaihi salam dan istrinya adalah orang yang bersegera dalam mengerjakan kebaikan, dalam artian, mereka tidak pernah melewatkan kebaikan sekecil apapun. Ustadz lain hafizahullah menjelaskan tentang bersegera antara lain, tidak pernah melewatkan kesempatan bersedekah dalam kondisi apapun, misalnya ada lewat kotak infak maka dia bersedekah, melihat orang miskin yg meminta-minta maka dia bersedekah, pokoknya ada peluang amal apapun tidak pernah dilewatkan.

2. Berdoa dengan penuh harap dan cemas, maksudnya berdoa dengan penuh pengharapan agar allah memberikan rahmatNya, berharap dikabulkan dan takut atau cemas terhadap adzabNya. Berdoa dengan merendahkan diri, dengan suara yang lirih dan oleh ustadz lain hafizahullah dicontohkan berdoa dengan kalimat merengek' atau meminta-minta dengan sangatnya kepada allah subhanahu wata'ala. Dan berdoa lah pada waktu-waktu yang mustajab, cari tau, belajarlah, mengajilah agar tau waktu-waktu mustajab tersebut.

3. Dan terakhir, mereka adalah orang-orang yang khusyuk. Mereka beribadah dengan sungguh2, tidak lalai dengan doanya. Khusyuk, hatinya fokus pada ibadah/doa yang dipanjatkan, hatinya tidak berkhianat dengan memikirkan urusan lain, tidak disibukkan dengar gerakan2 selain beribadah, menghayati dan memahami apa yang diucapkan, yakin dengan dekatnya rahmat allah subhanahu wata'ala dan yakin allah maha mengabulkan semua do'a-do'a hambaNya, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

Nabi zakariya alaihi salam terus berdoa hingga masa tua mendatangi beliau dan dalam doanya beliau tetap berkata
Allah subhanahu wata'ala berfirman:

قَا لَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْ بِۢدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا
"Dia (Zakaria) berkata, Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."
(QS. Maryam 19: Ayat 4)
Kemudian ustadz menjelaskan bahwa nabi zakariya alaihi salam berdoa dengan menyebutkan betapa lemahnya beliau, tidak berdaya, merendahkan diri dan sangat yakin dengan doanya kepada allah.

Dan sekarang, kita berada di 10 hari terbaik, penuh dengan rahmat dan ampunan. Dimanakah kita di malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini? Apakah di mihrab atau masjid untuk berdoa dan beribadah ataukah sibuk di tempat belanja?

Dia lah Allah yang maha mengabulkan do'a-do'a hambaNya dan hanya kepada Allah lah sebaik-baiknya tempat berharap.

Allah subhanallah wata'ala berfirman:

هُنَا لِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَا لَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَآءِ

"Di sanalah (di mihrabnya) Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 38)

Dalam surah lain, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

يٰزَكَرِيَّاۤ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ٭ِسْمُهٗ يَحْيٰى ۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا

"(Allah berfirman), Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya."
(QS. Maryam 19: Ayat 7)
---------1
Ditulis oleh abdul rahim dan disimpulkan dari kajian:
Ustadz budi ashari
Ustadz khalid basalamah
Ustadz abduh tuaisikal
Ustadz firanda
Semoga allah selalu menjaga mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar