Pencarian

Minggu, 19 Januari 2014

Antara maulid nabi, Cinta kepada Rasul dan Aliran aneh

Saya ini sebenarnya orang-orang di bidang IT, namun entah kenapa malam ini tiba-tiba saya ingin menulis tentang ini, bismillah... mudah-mudahan bermanfaat.

:insert  -> Start
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika kita lebih memilih tidak memperingati maulid nabi, apakah ini dapat diartikan kita tidak mencintai nabi ?

Generasi terbaik islam atau lebih dikenal dengan salafus shalih (jangan parno dulu mendengar kata salafus shalih, ini bukan golongan, aliran atau apalah, karena perhatikan dan dengar baik-baik setiap sholat jum'at bilalnya selalu ngingati jama'ah dengan kata-kata lebih kurang seperti ini "Dari ulama salafus shalih mengatakan bahwa tidak mendapat pahala jum'atnya ) atau lebih dikenal lagi dengan istilah para sahabat nabi dimana mereka adalah generasi dimana orang-orang luar biasa inilah yang paling/sangat-sangat mencintai rasulullah, mereka rela mengorbankan jiwa dan raga, harta, anak-anak dan istri mereka demi membela rasulullah (silahkan baca kisahnya). lalu adakah perayaan maulid nabi di  zaman 3 generasi terbaik ini ?

Dalam pandangan saya, dibeberapa tempat, acara maulid nabi ini memang di kemas dengan baik, mulai dari lomba ngaji, adzan, sholat ataupun mengundang ustadz untuk berceramah, mengenalkan dan memberi semangat keislaman khususnya kepada anak-anak dan mungkin memang inilah niat awal untuk mengadakan peringatan maulid nabi. namun yang saya pahami (pemahaman saya pribadi), "Segala sesuatu bentuk ibadah yang tidak ada syariatnya lambat laun akan keliatan tidak baiknya". (ref : 00)

Saat ini peringatan maulid nabi di tempat-tempat lain (kota besar khususnya) selain mengundang ustadz juga  mengundang grup band  (walaupun lagu-lagu tentang islam). Tujuannya mungkin baik, supaya anak mudah lebih tertarik untuk datang, tapi efeknya karena sudah ada yang mulai (peringatan maulid), dikemudian hari bisa saja muncul improvisasi seperti organ dan tentu nggak ada goyangan nggak asyik musiknya maka keliatan dah mudharatnya. (saya nggak bahas hukum musik a.k.a nyanyian dalam islam, silahkan cari referensi sendiri).
dan ditempat lain, peringatan maulid nabi ini pun tak jarang menelan korban jiwa setelah di improvisasi sana sini dengan adat dan budaya.

------------------------------------------- out of topic ----------------------------------------
Contoh lainnya tentang pemahaman saya "Segala sesuatu bentuk ibadah yang tidak ada syariat/contohnya lambat laun akan keliatan tidak baiknya"  adalah
dzikir dan doa bersama setelah sholat berjamaah (setau saya ini juga tidak dicontohkan oleh rasulullah dan tidak dikerjakan oleh 3 generasi terbaik islam).
Kalo kita lihat sepintas nggak ada salahnya, yang namanya berjama'ah kan baik, dapat pahala berlipat-lipat pula (walaupun dalam hadist, pahala berlipat yang dimaksud adalah pada sholat berjamaah bukan doa/dzikir cmiiw).

Dan berdasarkan pengalaman saya pribadi, saya pernah ingin sholat berjamaah dengan seseorang rekan kerja, lebih tua dari saya jadi saya panggil bapak. Kebetulan beliau sudah wudhu duluan dari saya, karena saya datang agak telat jadi saya katakan "pak, tunggu saya wudhu sebentar, kita jama'ah saja pak. (karena cuma ada kami berdua waktu itu)" dan beliau berkata "saya mau cepat, ntar kalo saya yang jadi imam, do'anya lama, saya sholat duluan saja ya" dan saya pun terdiam kemudian hanya bisa mengangguk iya (mudharatnya keliatan lagi).

dan satu lagi, jika anda pernah menjadi masbuk (tertinggal raka'at dalam sholat berjamaah) bagaimana rasanya ketika kita sedang melengkapi raka'at yang tertinggal,  si imam sibuk baca wirid/dzikir/do'a dengan suara yang kenceng, ditambah lagi mix speaker masjid yang suaranya luar biasa menggema in maupun outdoor ??? (menurut saya ini juga mudharat yang muncul karena tidak ada contoh dari rasulullah dan 3 generasi terbaik islam).

Berapa banyak orang yang ingin sholat sunnah nggak jadi karena lupa lafazdnya, padahal dalam rukun yang ada hanya niat ???

Berapa banyak anak-anak yang nggak jadi berpuasa karena pada malam/sahurnya lupa membaca lafazd nawaitu.. ???

Berapa banyak orang yang ditimpa musibah kematian pun mesti mengurusi makan orang lain dalam 3,7,40,100,.....,.... maaf  *acara tahlilan ? *saya bingung sebutan yang pantas untuk tahlilan.

akhirnya, ah sudahlah, inikan adat, sudah menjadi kebiasaan masyarakat pada umumnya, kalo di tentang malah bisa jadi nggak baik.

Itulah yang sering sekali saya dengar baik dari rekan, tetangga maupun keluarga. Permasalahannya karena yang tidak ada itu diada-adakan maka berikutnya improvisasi-improvisasi tidak akan terelakkan. lalu ketika terlalu banyak improvisasi kita jadi lupa dengan yang benar-benar ada tuntunan serta contoh dari Rasulullah a.k.a sunnah.

Kenapa yang dasarnya sederhana malah dijadikan rumit ?
Sesungguhnya Agama ini mudah.
------------------------------------------- end out of topic ----------------------------------------

Kembali ke masalah cinta kepada rasulullah. Bukankah bukti cinta itu adalah dengan mengerjakan apa-apa yang DISUKAI oleh orang yang kita cintai ?

Sebagai contoh :
"Pasangan anda meminta anda membelikannya air mineral (air putih), ketika sampai di toko, selain air mineral terdapat sprite, coca-cola, fresh tea dan minuman segar lainnya. Pertanyaannya, apakah yang anda beli untuk menyenangkan hati pasangan anda tersebut ???" 

ini belum ditambah lagi sebelumnya pasangan anda pernah mengingatkan (maklum over protect), 
"Kalo mau beli apa-apa untuk saya, harus sesuai dengan contoh dari saya atau yang saya sukai/inginkan/katakan/perintahkan, kalo nggak sesuai, saya bisa jadi curiga sama kamu, saya tidak suka kamu lagi, dan kita end". (ref : 01)

dan Pertanyaannya, apakah yang anda beli untuk menyenangkan hati pasangan anda tersebut ???" Jawab sendirilah

Apakah kita bisa dikatakan sangat mencintai pasangan kita bila kita sendiri tidak tau apa-apa yang disukai oleh pasangan kita ???

Berapa banyak prasangka yang tidak baik muncul ketika kita melihat orang yang berjanggut lebat, memakai gamis, jidatnya hitam, pake celana gantung (bukan karena musim banjir) dan hobi kumpul-kumpul di masjid ? taukah anda ternyata itu perintah rasulullah ?? kalo dalam istilah saya, itu perintah standar, hadistnya umum, setau saya tidak ada perbedaan pendapat para ulama tentang masalah sunnah memanjangkan janggut, celana diatas mata kaki, meramaikan pengajian, sholat berjamaah di masjid. (silahkan cari/tanya sendiri).

Aneh memang, banyak orang mengaku cinta tapi tak tau atau tak mau tau apa yang diperintahkan  orang yang dicintainya ?

Dan untuk versi khilafiyah atau ada perbedaan pendapat para ulama :
Aneh memang, karena dengan yang non-muslim kita bisa lebih mentoleransi ketimbang dengan sesama muslim yang umumnya malah berprasangka buruk tanpa bertanya terlebih dahulu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya juga belum menjadi muslim yang selalu taat sepenuhnya dalam beragama, tapi paling tidak saya mencoba untuk belajar bagaimana menjadi muslim yang taat, saya belajar untuk tau kenapa saya harus begini dan begitu, saya belajar untuk tau siapa yang menyuruh saya untuk melakukan ini dan itu, saya belajar untuk tau alasan kenapa saya diperintah dan belajar untuk diam ketika tidak ada alasan dalam suatu perintah. Saya juga menggunakan logika seperti anda dan kebanyakan orang umumnya, namun ketika logika saya bentrok dengan apa yang diperintahkan oleh rasulullah, saya lebih memilih "sami'na wa ato'na", kami dengar dan kami taat.


Sedikit tambahan :
Ketidaktahuan atau ketidakmautahuan anda dalam sunnah itu urusan anda (bukan urusan saya karena saya bukan ustadz/ulama) namun ketika ketidaktahuan atau ketidakmautahuan anda merugikan orang lain, ini akan jadi masalah kita bersama. Salah satu contoh :
Lurus dan rapatkan shaf.

Tolong pahami baik-baik hadist/gambar diatas, bagaimana lurus, bagaimana rapat dalam shaf sholat atau Allah akan membuat hati kita berselisih.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keterangan :
ref 00 dan ref 01 : Kalimat ini terinspirasi dari hadist :
  1. "Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR. Muslim no. 1718).
  2. "Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak." (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718).
  3. "Hati-hatilah dengan perkara baru dalam agama. Karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Daud no. 4607, Tirmidzi no. 2676, An Nasa-i no. 46. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Referensi lain :
Anda dapat membaca artikel-artikel dari daftar situs dibawah ini untuk keterangan lebih/sangat jelasnya dan jika anda sudah berpikir itu situs salafy wahabi atau wahabi salafi atau wahabi sesat atau aliran sesat atau bahkan (mudah-mudah saya salah) anda menganggap saya adalah salafy atau sesat, silahkan saja, woles, saya terima dengan lapang hati karena salaf adalah generasi terbaik islam (walaupun rasanya keimanan saya masih jauuuuuh sekali dari generasi salaf).  Lalu coba tanyakan pada diri kita sendiri ketika membaca hadist ini "

"Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqoh (golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh puluh dua firqoh dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqoh semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al- Jama’ah".

dan hadist

“Rasulullah sholat bersama kami sholat Shubuh, kemudian beliau menghadap kepada kami kemudian menasehati kami dengan suatu nasehat yang hati bergetar karenanya dan air mata bercucuran, maka kami berkata : “Yaa Rasulullah seakan-akan ini adalah nasehat perpisahan maka berwasiatlah kepada kami”. Maka beliau bersabda : “Saya wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat walaupun yang menjadi pemimpin atas kalian seorang budak dari Habasyah karena sesungguhnya siapa yang hidup di antara kalian maka ia akan melihat perselisihan yang sangat banyak maka berpegang teguhlah kalian kepada sunnahku dan kepada sunnah para Khalifah Ar-Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah ia dengan gigi geraham dan hati-hatilah kalian dengan perkara yang baru, karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah.”. 

Lalu kita berada digolongan yang mana ? dan sudahkan kita berpegang teguh kepada sunnah ?

Referensi yang bisa dibaca di internet :
http://rumaysho.com/ilmu-ushul/hukum-asal-ibadah-haram-sampai-ada-dalil-3119
http://almanhaj.or.id/content/1895/slash/0/hukum-asal-ibadah-adalah-terlarang/
http://almanhaj.or.id/content/3727/slash/0/sesungguhnya-agama-itu-mudah/
http://muslim.or.id/
http://www.darussalaf.or.id/
http://salafy.or.id/
:wq -> End
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar