Pencarian

Kamis, 30 Maret 2017

AKU YANG LEBIH LEMBUT DAN LEBIH KENAL

AKU YANG LEBIH LEMBUT DAN LEBIH KENAL
Ibnu Hibban meriwayatkan, bahwa seorang arab baduwi suatu hari mendatangi Nabi dan meminta sesuatu. Maka Nabi pun memberinya.
Kemudian Nabi bertanya kepadanya: "Apakah aku telah berbuat baik kepadamu?"
Arab Baduwi itu menjawab: "Tidak, kamu tidak berbuat baik."
Muslimin marah dan mereka pun berdiri menghampiri Arab Baduwi itu. Nabi memberikan isyarat kepada mereka agar berhenti. Kemudian beliau masuk ke rumahnya dan meminta Arab Baduwi itu datang dan beliau menambahi sesuatu untuknya.
Kemudian Nabi bertanya kembali: "Apakah aku sudah berbuat baik kepadamu?"
Arab Baduwi menjawab: "Ya, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dan untuk keluarga."
Rasul berkata: "Sesungguhnya kamu telah mengucapkan kalimat yang menyebabkan ada ganjalan di hati sahabat-sahabatku, jika kamu mau maka katakan di hadapan mereka apa yang baru saja kamu ucapkan di hadapanku agar hilang dari dada mereka ganjalan hatinya."
Arab Baduwi menyanggupi: "Ya."
Esok harinya, Arab Baduwi itu datang.
Nabi berkata: "Sesungguhnya Arab Baduwi ini berkata telah mengucapkan kalimat, kemudian kami tambahi dan katanya dia ridho. Bukankah demikian wahai Arab Baduwi?"
Arab Baduwi berkata: "Ya, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dan untuk keluarga."
Wajah Nabi berseri-seri. Kemudian beliau berkata:
“Perumpamaanku dengan perumpamaan Arab Baduwi ini seperti seseorang yang mempunyai unta yang lepas. Orang-orang mengejarnya, tetapi hanya menambahnya berlari menjauh. Maka pemilik unta itu berkata kepada semua orang: Biarkan aku saja yang mengurus untaku, karena aku lebih lembut dan aku lebih kenal. Maka pemilik untuk itu menghampiri untanya, mengambilnya dari tempat yang kotor, kemudian pelan-pelan dikembalikan hingga unta itu mau datang dan duduk, kemudian diikat kembali dan dia bisa duduk kembali di atasnya.
Dan seandainya aku biarkan kalian marah terhadap perkataan orang itu dan kalian membunuhnya, maka dia akan masuk neraka.”
(Inilah da’wah Rasulullah yang berjalan di atas bashiroh...!
Meraih yang baru tanpa melukai yang lama.)

Ustadz Budi Ashari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar