Pencarian

Minggu, 20 September 2009

Bacalah dengan hati mu

Aku berharap, di akhir malam ini aku menemukan jawaban atas semua ini.
Aku berharap fajar yang fitri ini menuntun ku pada apa yang ku cari.

Aku telah menghukumi diriku sendiri di fajar yang fitri ini karena aku akan terus mengingat hari ini pada setiap tahun-tahun sisa hidupku.

Jangan menjawab karena aku tidak pernah meminta
dan jangan pernah berubah karena aku tidak mengubah apapun.

Aku terlalu mencintai perasaan ini dan aku takut suasana akan mengubah perasaan ini menjadi lebih getir dari yang sudah aku rasakan.

Lalu, Apa yang aku inginkan ???
Aku tidak menginginkan apa-apa selain terus melihat dirimu dalam kebaikan, kebahagiaan dan selalu dalam Ridho NYA.
Aku tidak menginginkan apa-apa karena aku tak sanggup memberi apa-apa untuk mu selain keinginan dan pengharapan.

Betapa aku percaya Takdir, kelak Penguasa Alam ini akan memberikan yang terbaik untuk kita. Mempertemukan kita dalam kebaikan ataupun menjauhkan kita demi kebaikkan atau semua akan menjadi wajar adanya.

Aku telah menghukumi diriku sendiri dengan apa yang aku lisankan di fajar yang fitri ini, lalu Ramadhan yang indah itu telah berlalu, meninggalkan kerinduan yang mendalam.

Aku tak ingin merusak apa yang telah kita jalin meskipun airmata terus memaksa kejujuran hatiku.
Keinginan dan harapan ini mendatangiku di awal Ramadhan lalu tidak meninggalkanku di akhir Ramadhan.

Seharusnya engkau melihat keinginan itu, harapan yang paling aku harapkan, dan ketika keinginan itu menampakkan wujudnya dalam tidurku dan dalam sepiku.

Betapa aku ingin engkau menjadi halal bagiku, menjadi ibu yang sholeha dari anak-anak ku nantinya, menjadi istri yang pada dirimu lah aku akan mencurahkan kasih sayang.

Betapa aku ingin engkau menjadi Perempuan yang selalu aku tatap di setiap kali aku terbangun dari tidur ku yang lelah.

Betapa aku ingin menghabiskan separuh sisa hidupku bersamamu, melewati persimpangan demi persimpangan kehidupan ini.

Betapa aku ingin engkau menjadi Perempuan yang ada disampingku ketika malaikat maut hendak menjemputku, menuntunku melafazdkan " LA ILAHA ILLALLAH...." pada nafas terakhirku.
Aku begitu mengenalmu, dan sungguh sangat mengenalmu.

Aku masih melihat dirimu dalam senyuman dan canda tawa.
Aku masih akan terus melihat senyuman itu...
"Semoga Allah memberi Petunjuk untuk kita, melimpahkan cinta dan kasih sayang didalam hati kita dan mempertemukan kita dalam kebaikan dan keRidhoan NYA... Amiin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar